BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apa itu Bunuh Diri?
Bunuh diri merupakan masalah yang kompleks karena tidak diakibatkan oleh penyebab atau alasan tunggal. Tindakan bunuh diri merupakan interaksi yang kompleks dari faktor biologik, genetik, psikologik, sosial, budaya dan lingkungan. Sulit untuk menjelaskan mengenai penyebab mengapa orang memutuskan untuk melakukan bunuh diri, sedangkan yang lain dalam kondisi yang sama bahkan lebih buruk tetapi tidak melakukannya. Meskipun demikian, tindakan bunuh diri atau percobaan bunuh diri pada umumnya dapat dicegah.
Sigmund Freud (1856-1939) seorang psikoanalisis mengatakan bahwa bunuh diri merupakan agresi yang membalik kepada dirinya terhadap suatu obyek cinta.
Karl Menninger (1893-1990) seorang psikiater Amerika mengatakan bahwa bunuh diri sebagai pembunuhan terbalik karena kemarahan terhadap orang lain diarahkan kepada dirinya.
Emile Durkheim (1858-1917) seorang sosiologi modern, membagi bunuh diri menjadi empat kategori sosial yaitu bunuh diri egoistik altruistik, anomik dan fatalistik.
- Bunuh diri egoistik terjadi pada orang yang kurang kuat integrasinya dalam suatu kelompok sosial. Misalnya orang yang hidup sendiri lebih rentan untuk bunuh diri daripada yang hidup di tengah keluarga, dan pasangan yang mempunyai anak merupakan proteksi yang kuat dibandingkan yang tidak memiliki anak. Masyarakat di pedesaan lebih mempunyai integritas sosial daripada di perkotaan.
- Bunuh diri anomik terjadi pada orang-orang yang tinggal di masyarakat yang tidak mempunyai aturan dan norma dalam kehidupan sosialnya.
- Bunuh diri fatalistik terjadi pada individu yang hidup di masyarakat yang terlalu ketat peraturannya.
Gejala bunuh diri di kalangan anak dan remaja di Indonesia nampaknya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Fenomena ini baru menjadi perhatian publik sejak 1998. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) di dalam laporan paruh tahun 2012 ini menyebutkan bahwa dari bulan Januari sampai dengan Juli 2012, sudah terjadi peristiwa 20 kasus anak bunuh diri. Menurut Arist Merdeka Sirait, Ketua umum Komnas Perlindungan Anak, dari 20 kasus tersebut, penyebab bunuh diri terbanyak adalah urusan putus cinta remaja (delapan kasus), frustasi akibat ekonomi (tujuh kasus), anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis (empat kasus) dan masalah sekolah (satu kasus).
1.2 Rumusan Masalah
- Apa penyebab remaja melakukan bunuh diri?
- Bagaimana upaya untuk mencegah remaja melakukan bunuh diri?
1.3 Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui penyebab remaja melakukan bunuh diri.
- Untuk mengetahui upaya dalam mencegah remaja melakukan bunuh diri.
1.4 Manfaat Penelitian
Tulisan ini diharapkan memberikan informasi mengenai apa saja penyebab remaja melakukan tindak bunuh diri dan bagaimana upaya mencegah agar remaja tidak melakukan tindak bunuh diri.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam proposal peelitian ini dibagi menjadi tiga bab, tiap bab terbagi atas beberapa sub bab, sistematika ini dibuat dengan maksud mendapatkan gambaran umum tentang isi proposal penelitian ini, serta masalah pokok secara lebih terperinci sehingga akan mudah dipahami dan dimengerti. Sistematika penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab pertama ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian dan Sistematika Penulisan yang merupakan gambaran umum dari semua bab.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Dalam bab dua ini akan dijelaskan mengenai penyebab remaja melakukan tindak bunuh diri dan upaya untuk mencegahnya.
BAB III : Metode Penelitian
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai objek penelitian dan metode pengumpulan data.
BAB IV : Penutup
Pada bab ini penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan berdasarkan apa yang telah diuraikan dari bab I sampai bab III serta saran dengan harapan dapat tulisan tersebut bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
sumber:
http://kyotoreview.org/bahasa-indonesia/bunuh-diri-di-kalangan-anak-dan-remaja-indonesia/
http://novariyantiyusuf.net/pelayanan-publik/konsultasi-online/item/116-bunuh-diri-dan-upaya-pencegahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar